Kamis, 05 Juli 2018

And After All This Time, Still No Progress

Aku hampir tidak percaya kalau blog ini kutulis dari tahun 2015/2016, dan tiba-tiba saja, boom! Dua tahun lewat.

Dan semuanya masih sama.

Bukan persis sama, tentu saja banyak sekali kejadian yang akan membuat tahun ini dan dua tahun yang lalu berbeda (aku tidak berbicara soal natalitas, mortalitas, pengikisan batuan atau pergeseran lempeng), tapi jika melihat kembali semua tulisan lamaku dan kobaran-semangat-tanpa-henti-tentang-mencapai-impian, aku sadar kalau belum ada yang kulakukan untuk merealisasi semua itu.

Tinggal menunggu waktu sampai aku menyanyikan lagu '22' Taylor Swift untuk diriku sendiri, lalu setelah itu aku harus mencari di Google apakah ada judul lagu yang cocok kunyanyikan di saat paruh baya nanti.

Dan blog ini akan terlantar lagi seperti biasa, lalu mungkin di tahun 2045 aku akan tidak sengaja membukanya kembali dan menulis, 'OMG bisa kau bayangkan ini? Sekarang aku mau kepala 5! Dan ceritaku belum selesai!'

Ya Tuhan, tolong selamatkan diriku.

Aku harus cepat-cepat keluar dari blog ini sebelum membuat janji yang terdengar lebih palsu dari janji semua pacarmu, kalau aku akan mulai menulis bulan ini blablabla lalu tahun ini akan tamat blablabla, tapi aku merasa.... yah, aku harus melakukan itu lagi.

Benar, yang bagian blablabla itu.

Kali ini aku serius deh. Begini (kali ini aku terdengar seperti debitur yang mencari alasan kepada kreditur---OKE AKHIRNYA ADA ISTILAH EKONOMI YANG BISA KUPAKAI), karena sekarang isi otakku sudah jauh berbeda dengan dulu, ditambah semua pengalaman asam yang nantinya akan kutulis di blog lain setelah ini, aku memutuskan untuk menulis ulang semua ceritaku sesuai dengan kondisiku yang sekarang. Karena sekarang aku punya konsep baru, dan jauh lebih terbuka.

Dari dulu aku selalu yakin kalau akan berhasil, dan sekarang pun begitu. Jadi, sekarang aku cukup percaya diri.

Tapi itu akan kulakukan setelah urusan tak penting lainnya kelar.

Minggu, 03 April 2016

After a Long Coma

Yah, aku tahu sudah lama sekali sejak post terakhir tentang ceritaku. Lagi-lagi aku gagal melanjutkannya sampai selesai. Dan aku selalu saja menggunakan kalimat "tidak ada waktu" sebagai alasan.
Selama ini aku lebih fokus untuk menggambar, jadi aku memang tidak memiliki begitu banyak waktu untuk melanjutkan tulisanku. Tapi akhir-akhir ini, entah kenapa aku merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melanjutkannya. Yeah, Clare dan dunianya sedang memberontak di kepalaku, ingin segera bangkit kembali dari komanya.
Jadi, karena kepikiran terus, aku berencana untuk melanjutkannya. Dan sepertinya aku tidak bisa memegang utuh janjiku, karena aku juga berencana untuk merombak 'sedikit' mengenai jalan ceritanya, dan nama-nama tokohnya. (Serius, aku menyesal sekali memberi nama Gaston yang ternyata memiliki image jelek.)
Kali ini aku tidak akan memposting ceritaku lagi, sebelum aku benar-benar menyelesaikannya. Sudah cukup. Aku tidak ingin membiarkan cerita-ceritaku tergantung lagi. Mungkin aku akan menghapus cerita Thunderbolts yang sebelumnya.

Kamis, 20 Agustus 2015

Thunderbolts in Progress

Akhirnya aku berhasil melanjutkan sedikit cerita Thunderboltsku. Rasanya sulit sekali untuk melanjutkannya. Argh. Terkadang aku tidak tahu bagaimana cara membuat kelanjutannya. Entah apa yang harus terjadi selanjutnya. Dan terkadang aku bahkan agak kesulitan untuk merangkai kata-katanya. Rasanya selalu ada yang salah.
Mungkin konsepku kurang jelas. Hmm, sebenarnya aku bahkan tidak menuliskan konsep ceritaku terlebih dahulu. Awalnya semuanya mengalir begitu saja, dan kemudian, jika terlalu lama (padahal hanya beberapa minggu) ditelantarkan, semua 'aliran' itu hilang, deh. Yang semula banyak ide-ide cerita Thunderbolts bermunculan, sekarang semuanya lenyap. Bukannya lenyap sih, aku hanya kesulitan untuk menggabungkan ide-ide tersebut ke dalam sebuah cerita dengan alur yang pas.
Lanjutan Thunderbolts yang kali ini hanya sedikit, dan tentu saja, masih belum selesai. Mungkin masih lama lagi, deh, sampai kata 'TAMAT' nya muncul (walaupun aku tidak pasti ingin menggunakan kata  itu di akhir cerita.). Kali ini kubuat agak sedikit lanjutannya, sebagian karena disengaja (hehehe coba aja buka ceritanya), sebagian lagi karena aku benar-benar kehabisan ide. Aku takut kalau ceritanya terlihat dipaksakan.
Nah, aku bahkan kehabisan kata-kata untuk mengetik tulisan basa-basi ini. Jadi langsung saja baca Thunderbolts part 3 di http://fantasystory-thunderbolts.blogspot.com/
Hei, berikan pendapat kalian, ya. Apapun itu.

Minggu, 12 Juli 2015

I'm Back!

Akhirnya, setelah sekian lama, aku bisa melanjutkan cerita 'Thunderbolts' (tapi tetap masih belum selesai, sih). Aku sempat khawatir kalau cerita itu tidak bakal berlanjut lagi dan bernasib sama seperti cerita-ceritaku lainnya. Tapi beberapa hari yang lalu, entah kenapa aku mendapat sebuah dorongan (atau mungkin paksaan dari diriku sendiri) untuk melanjutkannya.
Sebenarnya sulit sekali melanjutkan cerita lama yang telah dibuat. Semua konsep yang sudah kupikirkan dulu entah kenapa hilang, menguap dan tidak berbekas. Jadi aku harus berpikir lama sekali untuk membuat kelanjutan ceritanya. Aku bahkan mengubah sedikit bagian cerita awalnya di file asliku, dan berusaha menahan diri untuk tidak mengubahnya lebih banyak.
Terus terang, aku kurang puas dengan 'Thunderbolts' part 2. Entahlah, rasanya seperti terlalu dipaksakan. Aku selalu bersemangat untuk menulis cerita-cerita baru dengan lancar, dan jika aku menelantarkan cerita-ceritaku terlalu lama sebelum sempat menyelesaikannya, aku tidak bisa lagi melanjutkannya. Kalaupun dipaksa, hasilnya akan aneh, seperti 'Thunderbolts' part 2 ini contohnya.
Soalnya aku selalu mendapat ide cerita baru, jadi aku sering mencampakkan cerita lamaku seenaknya. Lihatlah, bahkan aku sekarang sudah punya ide cerita baru untuk ditulis.
Tapi aku harus menahan diri. Aku akan berusaha menyelesaikan cerita 'Thunderbolts' dan yang lainnya dulu sebelum memulai cerita baru.
Jika kalian tertarik untuk membacanya, kalian bisa lihat di sini: http://fantasystory-thunderbolts.blogspot.com/
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian dari lubuk hati kalian yang paling dalam. 

Rabu, 29 April 2015

Thunderbolts siap dirilis

Bukan, bukan diterbitkan atau semacamnya, tapi aku sudah mulai mengepost cerita itu, entah bakal jadi cerpan atau novel. Yang jelas aku baru post sedikit ceritanya. Soalnya kalau aku post semuanya sekalian takutnya kepanjangan, sih.
Saat mencari background untuk cerita Thunderbolts, aku menyadari sesuatu. Ternyata Thunderbolts sudah ada filmnya! Sudah ada komiknya! Dan diproduksi oleh Marvel. Mungkin itu salah satu superhero di Marvel. Aku sama sekali tidak mengetahui sedikitpun tentang filmnya atau komiknya. Aku takut ceritanya bakal mirip sama ceritaku. Hal ini sudah sering terjadi. (Kalau kalian tahu ceritanya, jangan beritahu aku. Biarkan saja deh.)
ARGH
Tapi harus bagaimana lagi, aku sudah terlanjur membuat cerita dengan judul itu. Tidak mungkin aku membatalkannya, kan. Dan aku tidak bisa mengubah judulnya. Karena judulnya memang harus seperti itu, sesuai perjanjian dalam proyek antara aku dan Ellen.
Hah! Biarlah. Yang penting aku akan menyelesaikan cerita ini dengan bebas, sesuka hatiku. Berarti aku tidak perlu bermimpi lagi kalau cerita ini bakal diterbitkan dalam bentuk novel dengan cover yang keren.
Nah, cerita Thunderbolts versiku bisa kalian baca di sini :fantasystory-thunderbolts.blogspot.com
Selamat membaca! Dan jangan lupa komentar kalian.

Selasa, 28 April 2015

A New Start

Oke, rasanya blog ini sudah lamaa sekali. Sudah sejak aku kelas 2 SMP. Dan sekarang aku sudah lulus SMA. Yeah, walaupun aku belum benar-benar lulus karena belum mendapat ijazah dan lain-lain, tapi yang penting aku sudah tidak perlu ke sekolah lagi (Huahahaha akhirnya!)
Dan melihat blog-blog lamaku.. Cerita-cerita lamaku.. rasanya... ya ampun. Memalukan sekali. Aku bahkan malu untuk membaca ulang. Dan aku sama sekali tidak memiliki rencana untuk membacanya kembali.
Oke, aku tahu aku pernah bilang kalau aku akan melanjutkan cerita Misteri Pulau Hantu yang dulu kubangga-banggakan. Sebenarnya aku memang sudah menyelesaikan lanjutannya, tapi aku menulisnya di buku. Dan aku malas untuk mengetiknya. Aku bahkan tidak akan mengetiknya sekarang kalau aku bisa. Dan terlebih lagi, aku tidak yakin apakah buku itu masih ada atau sudah tiada...
Aku sering sekali menulis cerita-cerita baru, yang selalu kulakukan dengan penuh semangat awalnya, kemudian akan kutinggalkan dengan tidak berperasaan saat cerita itu baru berjalan setengah atau seperempatnya (atau mungkin kurang dari itu). Kemudian aku akan beralih ke ide lain, menulis cerita baru lain dengan semangat yang sama. Hal itu terjadi berulang-ulang.
Aku selalu berjanji akan menyelesaikan ceritaku, hingga benar-benar selesai dan ada kata TAMAT nya (tapi sebenarnya aku tidak berencana untuk mengetik kata 'TAMAT' di akhir ceritaku. Menurutku itu sedikit norak). Tapi itu tidak pernah terjadi, kecuali jika ada tugas menulis cerpen di sekolah.
ARGH.
Oke, kali ini, aku benar-benar ingin menyelesaikannya. Ada tiga cerita yang ada di daftar cerita yang harus kuselesaikan. Dunia parallel, Journey to the Center of Earth (suatu hari nanti aku akan mengubah judul yang kepanjangan ini), dan Thunderbolts.
Prioritas pertamaku, Thunderbolts. Aku akan menyelesaikannya terlebih dahulu. Sebenarnya ini adalah proyek antara aku dan Ellen, yang mencoba untuk membuat cerita dari judul yang telah ditentukan orang lain. Dan judul tersebut diambil dari nama-nama bintang keren di aplikasi Stellarium (pokoknya begitu, deh). Sebenarnya Ellen telah memberiku tiga judul: Six Department, Road of Emperor, dan Thunderbolts (yeah, itu semua adalah nama bintang). Tapi aku baru memiliki ide untuk judul Thunderbolts. Jadi, yeah, begitu, deh.
Kemudian Dunia Parallel (mungkin aku akan menganti dengan judul yang lebih keren). Cerita ini mulai kutulis saat aku baru memasuki kelas 3 SMA, di mana aku sangat bersemangat untuk menulis saat itu. Tapi kemudian gara-gara tugas dan ulangan yang mencekik, plus diriku yang sudah mulai malas seperti biasanya, akhirnya cerita itu mengalami koma yang sangat panjang. Dan sampai saat ini aku belum menjenguknya. Kuharap aku bisa menyelesaikannya.
Dan yang ketiga, Jttcoe (ituloh yang judulnya panjang), kutulis saat aku kelas 2 dengan tidak terlalu serius, saat aku harus mengisi websiteku untuk tugas TIK. Itu entah cerpen atau novel. Mungkin cerpan. Dan aku tertarik untuk kembali melanjutkannya setelah kedua cerita tadi bisa selesai. Semoga.
Nah, jadi ceritaku akan dimulai dari Thunderbolts..